Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya saat meninjau pasar tradisional guna memonitoring ketersediaan dan harga bahan pangan. Foto: Diskominfo Kabupaten Cirebon |
SUMBER (CIREBON BRIBIN) - Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya memaparkan sejumlah capaian di 100 hari pertama dirinya menjabat sejak resmi dilantik pada 17 Mei 2024.
Menurutnya, capaian di 100 hari pertama kerja ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergi yang dilakukan bersama-sama untuk masyarakat Kabupaten Cirebon.
"Berbagai capaian tersebut merupakan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat," katanya, Rabu (4/9).
Capaian 100 hari pertama kerja Pj Bupati Cirebon terlihat dari 10 indikator prioritas yang di dalamnya mencakup penanganan inflasi, stunting, BUMD, layanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrim, kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan dan perizinan.
"Pemkab Cirebon telah melakukan berbagai upaya dalam pengendalian inflasi seperti pelaksanaan operasi pasar murah (OPM), Gerakan Pangan Murah (GPM), memonitoring harga bahan pokok serta ketersediaannya di pasar tradisional, juga menerbitkan surat edaran gerakan menanam cabai yang seperti diketahui, cabai menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi," ujarnya.
Terkait penanganan stunting, berbagai upaya melalui kebijakan yang dikeluarkan telah berhasil menurunkan angka stunting di Kabupaten Cirebon.
"Data pada Mei 2024, ada sebanyak 12.379 dan berhasil diturunkan menjadi 9.055 pada Juli 2024," kata Wahyu.
Ia melanjutkan, untuk BUMD, Pemda Kabupaten Cirebon telah melakukan rapat evaluasi kinerja dan pembinaan terhadap tiga BUMD di Kabupaten Cirebon, melakukan monitoring dan evaluasi.
Melakukan pertemuan dengan OJK Cirebon dalam rangka meningkatkan Kinerja BUMD keuangan serta melakukan negosiasi tarif air bersih dalam perluasan jaringan layanan melalui program SPAM Regional Jati Gede
"Hasilnya, Bank BKC dan Bank BCJ yang merupakan BUMD di Kabupaten Cirebon, berdasarkan hasil audit keuangan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam 3 tahun terakhir mencatatkan hasil kategori sehat. Kedua bank tersebut juga mencatatkan hasil Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan hasil Audit Keuangan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tahun 2023. Sementara PDAM Tirta Jadi, berdasarkan hasil audit keuangan oleh BPK tahun 2023, PDAM mencatatkan hasil Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan kategori Sehat dalam 9 tahun terakhir," ungkap Wahyu.
Pada sisi layanan publik, pihaknya telah melakukan pengusulan pembentukan Zona Integritas menuju predikat WBK/WBBM terhadap lima unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon yakni Inspektorat, BKPSDM, RSUD Waled, RSUD Arjawinangun dan Puskesmas Beber.
Upaya yang dilakukan antara lain berkoordinasi percepatan penyelesaian laporan masyarakat terhadap Ombudsman RI, melakukan pendampingan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik (PEKPPP) secara berkala, melakukan monitoring penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik, pendampingan pelaksanaan kepatuhan pelayanan publik dengan Ombudsman RI dan melakukan koordinasi dengan perangkat daerah terkait laporan SAKIP tahun 2023.
Untuk pengangguran, total upaya pengentasan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Cirebon dari sektor pekerja formal dan sebagaian kecil berwirausaha sebanyak 22.353 orang dari target sebanyak 14.413 orang.
Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon terkait pengentasan kemiskinan ekstrem juga telah melakukan berbagai upaya dan membuahkan hasil.
"Persentase penduduk miskin ekstrem Kabupaten Cirebon pada 2024 sebesar 1,65 persen atau sebanyak 17.494 jiwa, menurun sebesar 2,05 persen jika dibandingkan dengan 2023 sebesar 3,7 persen," kata Wahyu.
Di bidang kesehatan, Wahyu menuturkan pihaknya mendorong penambahan tenaga dokter spesialis dan kelengkapan sarana prasarana rumah sakit.
Salah satunya dengan memberikan rekomendasi bagi dokter yang melanjutkan Pendidikan ke spesialis dan mengusulkan formasi ASN bagi dokter spesialis.
"Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Swasta dapat memberikan pelayanan Kesehatan secara maksimal dengan terpenuhinya dokter
spesialis yang ada di Fasyankesnya. Masyarakat sebagai penerima pelayanan mendapatkan pelayanan Kesehatan secara komprehensif sesuai dengan yang dibutuhkannya," tuturnya.
Terkait realisasi belanja untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Cirebon, di awal dirinya menjabat sebagai Pj Bupati, Wahyu mengungkapkan berada di angka 13 persen dan telah mencapai 46 persen hingga sebelum tanggal 17 Agustus 2024.
Pada kegiatan unggulan, Wahyu berfokus pada penanganan sampah, optimalisasi investasi, penanganan banjir, pembangunan super apps, penanganan infrastruktur dan penertiban bangunan liar, serta silaturahmi bersama tokoh agama dan masyarakat.
Ia menambahkan, untuk kemudahan perizinan usaha di Kabupaten Cirebon. Telah dilakukan penyusunan peta investasi.
Pihaknya juga melakukan pelayanan langsung kepada pelaku usaha yang di laksanakan di kantor DPMPTSP Kabupaten Cirebon. Melaksanakan Pelayanan Berbantuan OSS yang di adakan di setiap desa di Kabupaten Cirebon dan melaksanakan proses perizinan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Juga memanfaatkan sosial media untuk sosialiasi Standar Operasional Prosedur (SOP) dan alur perizinan," tambahnya
Wahyu juga mengatakan, capaian dalam 100 hari pertama kerja ini bisa terus dioptimalkan dengan harapan agar masyarakat Kabupaten Cirebon bisa terlayani dengan lebih baik lagi.
"Melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, seluruh ASN Kabupaten Cirebon, Forkopimda dan tentunya saya juga mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif untuk membuat Kabupaten Cirebon yang kita cintai ini menjadi lebih baik lagi," pungkasnya. (CB-003)
Informasi lainnya :