Rabu, 11 September 2024

Rabu, September 11, 2024
Sosialisasi tahapan Pilkada 2024 diwarnai dengan sesi diskusi, Selasa (10/9).

KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon menggelar sosialisasi tahapan Pilkada bersama awak media baik cetak, online, televisi dan radio di Kota Cirebon, Selasa (10/11).

Ketua KPU Kota Cirebon, Mardeko, dalam sambutan menjelaskan tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk melaksanakan tahapan Pemilu yang berkaitan dengan pendidikan pemilih.

“Sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan politik masyarakat dan partisipasi mereka dalam Pilkada,” jelasnya.

Mardeko juga menekankan peran vital media dalam menyebarkan informasi dan menangkal hoaks. Menurutnya, media memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi yang akurat dan mendidik masyarakat. 

"Ini juga termasuk berbagi pengalaman dari Pilkada sebelumnya untuk meningkatkan kualitas Pilkada 2024,” tambah Mardeko.

Saat ini, KPU tengah melakukan penelitian berkas perbaikan yang diajukan oleh pasangan calon hingga 14 September 2024. Pihaknya mengharapkan masukan dari publik terkait data dan dokumen paslon.

Selanjutnya, Mardeko menginformasikan bahwa penetapan pasangan calon akan dilakukan pada 22 September 2024, diikuti dengan pengundian nomor urut pada 23 September 2024. 

“Semoga seluruh tahapan ini dapat berlangsung dengan tertib dan aman,” kata Mardeko. 

Dalam kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengapresiasi upaya KPU dan media dalam menyelenggarakan kegiatan ini.

"Atas nama Pemerintah Kota Cirebon, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam sosialisasi tahapan Pilkada. Keterlibatan media sangat penting dalam era keterbukaan saat ini,” ujarnya.

Pj Wali Kota menekankan peran krusial media dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Ia berharap media dapat turut serta dalam mendidik masyarakat mengenai tahapan Pilkada.

"Agar partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi ini dapat lebih berkualitas,” tambahnya.

Menurut Pj Wali Kota, sosialisasi dan edukasi ini adalah langkah preventif untuk mengurangi potensi konflik horizontal yang mungkin timbul akibat polarisasi politik. 

"Kita harus melakukan antisipasi agar potensi perpecahan tidak menjadi masalah yang fatal. Memahami tahapan Pilkada secara menyeluruh adalah salah satu cara untuk mengatasi hal ini,” katanya.

Pilkada Serentak, lanjut Pj Wali Kota, adalah sarana untuk pelaksanaan kedaulatan rakyat yang harus dilakukan dengan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Ia menilai, demokrasi yang sehat harus menciptakan kebiasaan baik di ranah publik. 

"Ketika budaya demokrasi sudah mapan, kemungkinan konflik bisa diminimalisir,” lanjutnya.

Pj Wali Kota juga mengingatkan pentingnya menghindari sikap intoleran dalam politik. Selama Pilkada Kota Cirebon, Pj Wali Kota mengimbau agar bisa menjauhi sikap intoleran dan kekerasan, baik fisik maupun verbal. 

"Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kualitas demokrasi kita,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara semua pihak untuk mencegah potensi konflik di lapangan. Pj Wali Kota mengingatkan agar kampanye Pilkada dilakukan dengan cara yang menyehatkan demokrasi. 

“Mari dorong kontestan untuk mengedepankan politik adu ide dan gagasan, serta memanfaatkan teknologi informasi secara optimal,” katanya.

Selain itu, Pj Wali Kota menyerukan kepada masyarakat untuk aktif menggunakan hak pilih. Ia mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam menentukan arah kemajuan Kota Cirebon. 

"Gunakan hak pilih secara maksimal,” imbaunya. (CB-003)